infoterpenting.com – Meskipun Dying Light 2 Stay Human belum mampu mengalahkan popularitas game pertamanya, Techland tetap optimis. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan waralaba game zombie yang menggabungkan unsur parkour ini. Rencana mereka tidak terhenti, bahkan dengan rilis terbaru yang dijadwalkan pada pertengahan 2025.
“Baca Juga: Mod Minecraft Palsu Sebar Malware, Pemain Waspada!”
Dying Light: The Beast Hadir dengan Fitur Unik
Iterasi terbaru berjudul Dying Light: The Beast menawarkan sesuatu yang segar dan berbeda dari seri sebelumnya. Sutradara waralaba, Timon Smektava, mengungkapkan bahwa game ini menghadirkan fitur inovatif yang terinspirasi dari permainan klasik Pac-Man. Fitur ini memberikan pengalaman baru dan menambahkan dinamika berbeda dalam menghadapi zombie dan musuh di dalam game. Dengan konsep tersebut, pemain tidak hanya bertahan dan menghindar, tetapi juga dapat beralih menjadi sosok yang lebih agresif dan kuat. Hal ini membawa sensasi gameplay yang lebih intens dan strategis, memperkaya elemen parkour dan aksi yang sudah dikenal dalam seri Dying Light. Inovasi ini diharapkan dapat menarik perhatian pemain lama maupun pendatang baru yang mencari pengalaman zombie yang unik dan seru.
Konsep Beast Mode dan Inspirasi dari Pac-Man
Dalam Dying Light: The Beast, pemain akan menghadapi zombie yang lebih mematikan daripada dua game sebelumnya. Pemain cenderung akan menghindar lebih banyak saat menyelesaikan misi. Namun, fitur unggulan Beast Mode memungkinkan pemain berubah menjadi sosok buas. Ketika meteran fitur ini penuh, pemain dapat melumpuhkan musuh dengan lebih cepat.
Inspirasi dari Pac-Man datang dari konsep permainan klasik tersebut, di mana pemain mengumpulkan titik-titik sambil dikejar hantu. Ketika memakan Power Pellet, Pac-Man bisa melawan hantu. Mirip dengan itu, Beast Mode di Dying Light memberi kekuatan ekstra untuk menghadapi musuh secara agresif.
Latar dan Cerita Dying Light: The Beast
Pemain kembali memerankan Kyle Crane, protagonis game pertama. Kali ini, settingnya adalah Castor Woods, sebuah destinasi wisata yang sudah dipenuhi zombie. Awalnya, game ini direncanakan sebagai konten ekspansi untuk Dying Light 2. Namun, pengembang memutuskan untuk menjadikannya game mandiri.
Durasi permainan lebih singkat dibandingkan dua game pendahulu sebelumnya, namun pengalaman yang ditawarkan lebih padat dan intens. Hal ini memberi kesempatan pada pemain menikmati gameplay tanpa harus melewati durasi yang panjang.
“Baca Juga: Makanan yang Perlu Dihindari untuk Jaga Kesehatan Jantung Anda”
Harapan untuk Nuansa Horor yang Mencekam
Gameplay Dying Light: The Beast diprediksi tidak jauh berbeda dengan pendahuluannya, dengan perpaduan parkour dan aksi melawan zombie. Namun, fans tentu berharap game ini tetap mampu menghadirkan nuansa horor dan ketegangan yang kuat, terutama saat malam tiba.
Tagline game pertama, “Good Night, Good Luck,” meninggalkan kesan mendalam pada para pemain. Kini, tantangan bagi Techland adalah membawa sensasi serupa di iterasi terbaru ini agar pengalaman bermain semakin memikat dan menegangkan.