Lintas Info Terpenting – Ganesha Operation (GO), lembaga bimbingan belajar terkemuka di Indonesia, baru-baru ini mencetak prestasi dengan memecahkan rekor MURI. GO menjadi bimbel pertama yang menyelenggarakan kompetisi esports pendidikan, yang diberi nama The Champion Race. Kompetisi ini adalah bagian dari inovasi GO dalam mengintegrasikan teknologi dengan pendidikan. Selain itu, GO juga meraih rekor MURI untuk kategori lembaga bimbingan belajar dengan masa operasional terlama, yakni 40 tahun.
The Champion Race adalah kompetisi pertama di Indonesia yang menggabungkan aspek esports dengan pendidikan. Dalam kompetisi ini, siswa diharuskan menyelesaikan soal-soal akademik dalam waktu terbatas. Ini tidak hanya menguji pengetahuan mereka tetapi juga kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal. Inovasi ini menunjukkan bahwa GO tidak hanya fokus pada metode pembelajaran konvensional tetapi juga beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif.
Direktur Utama Ganesha Operation, Bob Foster. Ia menyatakan bahwa pencapaian dua rekor MURI ini merupakan bukti bahwa GO terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi dengan cara yang kreatif untuk mendukung pendidikan modern. Bob menambahkan bahwa GO berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan dukungan yang menyenangkan bagi siswa, sehingga mereka dapat mencapai prestasi yang optimal dalam pendidikan dan kehidupan.
Baca Juga : CAPCOM dan C2E4 Gelar Campus Legends Street Fighter 6 SEA Invitational
Selain prestasi terbaru ini, GO juga pernah meraih dua rekor MURI lainnya pada tahun 2022. Rekor tersebut adalah untuk kategori Lembaga Kursus dan Pelatihan dengan kelulusan siswa ke Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Kedinasan terbanyak, serta Lembaga Kursus dan Pelatihan yang dikelola secara terpusat dengan lokasi terbanyak.
Di sisi lain, dunia pendidikan Indonesia mulai mengadopsi esports dalam kurikulumnya. Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) telah merencanakan untuk memasukkan ekstrakurikuler esports ke dalam kurikulum pendidikan di tingkat SMP, SMA, dan SMK. Rencana ini mendapat sambutan positif dari berbagai penyelenggara pendidikan, termasuk Singapore School, Pantai Indah Kapuk (SIS-PIK). SIS-PIK, misalnya, telah memperkenalkan program International BTEC Courses yang menggabungkan pendidikan dengan entrepreneurship dan esports.
Program BTEC ini tidak hanya menawarkan materi pelajaran melalui buku teks, tetapi juga lebih menekankan pada praktik. Para peserta didik akan mempelajari berbagai aspek industri, seperti bisnis, kepemimpinan, manajemen, dan organisasi acara dalam konteks esports. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya memahami teori tetapi juga pengalaman langsung di lapangan, sehingga mereka bisa lebih antusias dan termotivasi dalam belajar.
Simak Juga : Realme GT 6 Flagship Killer yang Memikat dengan Fitur Canggih