Resident Evil Requiem Nyaris Jadi Game Open World Online
infoterpenting.com – Setelah pengumuman Resident Evil Requiem di ajang Summer Game Fest 2025, banyak penggemar menyambutnya dengan antusias. Game ini dijanjikan akan kembali ke akar horor klasik dengan latar kota Raccoon City, puluhan tahun setelah kehancurannya akibat serangan nuklir.
Namun dalam versi lengkap dari video pesan developer yang dirilis saat Capcom Spotlight 2025, muncul fakta baru yang menarik. Sutradara game, Koshi Nakanishi, mengungkap bahwa tim sempat merancang Requiem sebagai game online berbasis open world. Eksperimen ini menunjukkan pendekatan awal Capcom yang cukup berani sebelum memutuskan kembali ke format single-player tradisional.
“Baca Juga: Monster Hunter Wilds TU2 Hadirkan Fitur Baru dan Konten Seru”
Dalam fase pengembangan awal, tim Capcom bereksperimen untuk menciptakan game multiplayer online dengan struktur dunia terbuka. Pemain akan bekerja sama dalam menghadapi horde zombie, melawan boss besar, dan menjalani berbagai misi dalam dunia Resident Evil yang luas.
Koshi Nakanishi menjelaskan bahwa mereka bahkan telah membuat prototipe gameplay awal untuk menguji ide ini. Tim ingin melihat apakah Resident Evil bisa berkembang menjadi sebuah game layanan (live-service) tanpa kehilangan identitas utamanya sebagai game horor. Konsep ini mencerminkan tren industri game saat ini, di mana banyak studio besar mencoba menggabungkan elemen online dan open world untuk memperluas umur game mereka.
Meskipun ambisius, Capcom akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan ide open world online tersebut. Keputusan ini diambil karena tim menilai bahwa jenis pengalaman tersebut bukanlah yang diinginkan oleh komunitas penggemar Resident Evil.
Menurut Nakanishi, pengalaman horor yang lebih fokus dan mendalam adalah kekuatan utama dari seri Resident Evil. Dengan mempertahankan gameplay single-player, Capcom berharap bisa menciptakan rasa takut yang lebih personal dan imersif. Keputusan ini juga membenarkan rumor sebelumnya yang menyebutkan Capcom tengah mengembangkan game Resident Evil online. Namun sekarang jelas bahwa ide tersebut telah diarsipkan dalam konteks Requiem.
Salah satu alasan Capcom kembali ke pendekatan klasik adalah filosofi “Addictive Fear”, yang dikembangkan untuk Requiem. Filosofi ini bertujuan menciptakan rasa takut yang membuat pemain terdorong untuk terus bermain meski merasa terancam secara emosional.
Filosofi ini juga berhasil membedakan Requiem dari game horor lainnya, dengan menciptakan siklus ketegangan dan kepuasan yang memotivasi pemain. Bukti efektivitas pendekatan ini terlihat dari lebih dari satu juta wishlist yang berhasil dikumpulkan sejak pengumuman resminya. Dengan pendekatan ini, Capcom berharap bisa menghidupkan kembali elemen survival horror klasik yang selama ini menjadi ciri khas Resident Evil.
“Baca Juga: MARVEL Mystic Mayhem Dirilis Global dengan Aksi Fantastis”
Resident Evil Requiem menjadi bukti bahwa Capcom tidak sekadar mengejar tren industri, tapi mendengarkan apa yang paling penting bagi fans. Meski sempat mempertimbangkan format online open world, mereka akhirnya memilih pendekatan yang lebih sesuai dengan identitas waralaba. Dengan latar waktu unik, eksplorasi kota Raccoon City yang telah hancur, serta filosofi Addictive Fear, game ini berpotensi menjadi salah satu judul Resident Evil paling berkesan dalam satu dekade terakhir.
Penggemar kini menantikan informasi lebih lanjut soal gameplay, karakter utama, dan tanggal rilis resmi dari Resident Evil Requiem. Jika arah pengembangannya tetap fokus seperti saat ini, Requiem bisa menjadi standar baru untuk game survival horror di generasi terbaru.