infoterpenting.com – Setelah eksklusif di PlayStation 5 selama kurang lebih satu tahun, Stellar Blade akhirnya resmi dirilis untuk platform PC. Banyak gamer menyambut kehadiran ini dengan antusias dan memberikan respons positif terhadap gameplay dan visual yang ditawarkan. Namun, tidak sedikit juga yang menyampaikan kritik terhadap kualitas cerita yang dinilai masih lemah dan kurang mendalam.
“Baca Juga: Harga Borderlands 4 Resmi Diumumkan: Tembus $70!”
Kim Hyung Tae Akui Kelemahan Cerita di Stellar Blade
Dalam wawancara eksklusif dengan ThisIsGame, Kim Hyung Tae, selaku Director dari Stellar Blade, mengakui kelemahan cerita dalam game tersebut. Ia menyatakan bahwa dirinya menyadari banyak gamer merasa cerita dalam Stellar Blade terasa tidak kuat atau kurang memikat. Ia juga menjelaskan bahwa cerita yang lemah bukanlah hal yang disengaja, tetapi merupakan akibat dari fokus utama tim pengembang pada aspek gameplay.
Fokus Awal Pengembangan Ada pada Gameplay, Bukan Cerita
Kim menjelaskan bahwa pengembangan awal Stellar Blade sepenuhnya berfokus pada core gameplay. Hal ini membuat aspek naratif, seperti cutscene, kurang mendapatkan perhatian. Ia menambahkan bahwa dalam game aksi berbasis cerita, cutscene memainkan peran penting untuk menyampaikan alur naratif. Sayangnya, keterbatasan sumber daya menyebabkan banyak cutscene diringkas atau dihapus demi efisiensi produksi.
Tim pengembang awalnya ingin membuat lebih banyak cutscene yang menjelaskan berbagai aspek dunia dan karakter, termasuk motivasi karakter utama. Namun karena biaya dan waktu yang terbatas, mereka harus memilih untuk menyederhanakan bagian cerita tersebut. Fokus tetap diarahkan pada kualitas sistem pertarungan dan visual, yang memang menjadi kekuatan utama dari Stellar Blade. Kim menegaskan bahwa hal ini menjadi pelajaran penting bagi tim untuk menyeimbangkan gameplay dan narasi dalam proyek selanjutnya.
Masalah Produksi dan Kurangnya Tenaga Ahli Naratif
Tim pengembang dari SHIFT UP sempat berencana menyisipkan detail naratif, misalnya alasan pergantian kostum sang karakter utama. Namun, karena tingginya biaya produksi, banyak cutscene akhirnya dipangkas. Kim juga menyoroti masalah lain: kurangnya tenaga kerja ahli di bidang naratif dalam industri game Korea. Hal ini menyulitkan mereka menyampaikan cerita secara maksimal dalam game pertama ini.
“Baca Juga: Jay Idzes Hampir Resmi ke Udinese, Siap Cetak Rekor Baru”
Sekuel Stellar Blade Akan Fokus Tingkatkan Kualitas Cerita
Dari pengalaman tersebut, Kim Hyung Tae menyatakan bahwa ia dan tim SHIFT UP akan menjadikan kualitas cerita sebagai prioritas di sekuel Stellar Blade. Ia ingin menghadirkan pengalaman naratif yang lebih mendalam dan emosional, sejalan dengan kualitas gameplay yang sudah diakui oleh para pemain dan kritikus. SHIFT UP juga berencana memperkuat tim naratif dengan merekrut penulis berpengalaman untuk memastikan aspek cerita lebih kuat dalam sekuel mendatang.