Lintas Info Terpenting – Masalah Kesehatan seksual sering kali menjadi topik yang dianggap tabu dan sering diabaikan, padahal penting untuk kesejahteraan hidup. Survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya mencapai 53,4 persen. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan seksual dan reproduksi, yang berpotensi menunda penanganan medis yang dibutuhkan.
Menurut dr. Monica C. Dewi, Medical Manager Halodoc, masalah kesehatan seksual tidak hanya terbatas pada penyakit menular seksual. Banyak orang mengalami berbagai masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang sering kali tidak disadari. Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan seksual yang penting untuk diketahui:
Baca Juga : Cara Mendaftar dan Mengambil Antrean BPJS Kesehatan Secara Online
Masalah Kesehatan Endometriosis: Gejala dan Dampaknya
- Endometriosis Endometriosis adalah kondisi medis yang terjadi ketika jaringan endometrium, yang seharusnya tumbuh di dalam rahim, tumbuh di luar rahim, seperti pada ovarium atau organ panggul lainnya. Gejala umum endometriosis meliputi menstruasi yang sangat berat, pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri haid yang parah, nyeri saat berhubungan seksual, serta perut terasa kembung. Beberapa wanita juga mengalami diare, sembelit, mual, hingga masalah kesuburan.
- Vaginismus Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar vagina mengalami kontraksi tidak sadar saat penetrasi seksual. Penderita vaginismus sering merasakan nyeri saat berhubungan seksual, disertai perasaan sesak dan sensasi terbakar. Kontraksi otot yang tidak dapat dikendalikan ini menyulitkan penetrasi dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Disfungsi Ereksi: Penyebab dan Statistik
- Disfungsi Ereksi Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual. Menurut Jurnal Ilmiah Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 35,6 persen pria mengalami disfungsi ereksi. Namun, survei Global Study of Sexual Attitudes and Behaviors menunjukkan bahwa 78 persen pria yang mengalami masalah ini tidak mencari bantuan medis. Penyebab disfungsi ereksi meliputi penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, serta masalah psikologis seperti kecemasan atau depresi.
- Varikokel Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah balik di dalam skrotum. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 15 persen pria dewasa dan 20 persen remaja pria. Gejala umumnya termasuk rasa sakit saat berdiri dan perbedaan ukuran testis. Varikokel dapat mengakibatkan penurunan kualitas sperma dan kemandulan pada pria.
- Penurunan Libido Turunnya gairah seksual atau libido, baik pada pria maupun wanita, sering kali diabaikan. Penurunan libido bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan seperti diabetes atau penyakit jantung, yang dapat mempengaruhi aliran darah ke organ seksual. Selain itu, stres dan depresi juga dapat berkontribusi pada penurunan libido.
Untuk mencegah masalah kesehatan seksual, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan. Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan seksual dan reproduksi.
Simak Juga : Pertumbuhan Ekspor Jakarta 2025 di Proyeksi Naik