Lintas Info Terpenting – Saat bepergian, banyak orang mengalami kesulitan tidur, terutama pada malam pertama di tempat baru. Fenomena ini sering dijelaskan sebagai bagian dari mekanisme pertahanan alami tubuh. Menurut Martin Seeley, CEO dan pakar tidur di Mattress Next Day di Inggris, otak kita cenderung memasuki “mode perlindungan” saat berada di lingkungan asing. Terutama ketika bepergian bersama keluarga, otak menjadi lebih waspada dan memicu adrenalin untuk memastikan kita tetap terjaga dan siap menghadapi potensi bahaya.
Lingkungan baru juga memengaruhi pola tidur karena ranjang dan lingkungan tidur yang berbeda dari rumah. Dr. Chelsie Rohrscheib, pakar saraf dan spesialis tidur di Wesper di New York, menjelaskan bahwa faktor-faktor ini memerlukan periode penyesuaian. Ketidaknyamanan terkait kasur, bantal, dan seprai di tempat baru bisa mengganggu kualitas tidur.
Selain itu, perbedaan zona waktu juga bisa mempengaruhi ritme sirkadian tubuh, yang mengatur siklus tidur-bangun selama 24 jam. Perubahan ini dapat menyebabkan rasa mengantuk di siang hari, ketidakseimbangan kognitif, kelelahan, dan suasana hati yang tidak stabil. Faktor lain seperti perubahan pola makan, rutinitas harian, jadwal acara yang padat, serta stres dan kecemasan terkait logistik selama bepergian juga dapat mempengaruhi kemampuan tidur.
Baca Juga : Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Rutinitas yang Tepat
Untuk mengatasi masalah tidur saat bepergian, berikut beberapa tips yang dapat membantu:
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda bisa meningkatkan peluang untuk tidur lebih nyenyak meskipun berada di tempat baru.
Simak Juga : Desa Angseri, Desa BRILiaN dengan Tata Kelolanya