Lintas Info Terpenting – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat diprediksi akan berdampak pada sektor otomotif, khususnya penjualan mobil. Meskipun demikian, pihak Auto2000 meyakini bahwa penjualan mobil Toyota tidak akan terganggu secara signifikan.
Yusuf Bahtiar, Kepala Departemen After Sales Support Auto2000, mengungkapkan keyakinannya bahwa penjualan mobil, terutama Toyota, akan tetap berjalan seperti biasanya meskipun ada dampak dari Pilkada. Menurutnya, meski Pilkada bisa mempengaruhi pasar, sektor otomotif dipengaruhi oleh berbagai faktor. “Penjualan mobil memang akan mengalami dampak, tetapi otomotif tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Kondisi pasar yang menantang juga berkontribusi,” jelas Yusuf di Bekasi pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Yusuf juga menjelaskan beberapa penyebab lesunya penjualan mobil tahun ini. Salah satu faktornya adalah melemahnya kondisi ekonomi Indonesia, yang membuat konsumen cenderung menunda pembelian kendaraan roda empat baru. Akibatnya, sektor otomotif mengalami penurunan gairah di tahun ini.
Baca Juga : Tips Memanaskan Motor yang Benar Agar Mesin Tetap Awet
Namun, Yusuf tetap optimis bahwa penjualan mobil di Indonesia dapat menunjukkan pertumbuhan. Dia percaya bahwa Pilkada serentak tidak akan memberikan dampak yang terlalu signifikan pada pasar otomotif. “Ada banyak faktor yang mempengaruhi penjualan mobil, seperti kondisi global dan demand di ekonomi kita yang cukup menantang. Jadi, saya rasa Pilkada bukanlah satu-satunya penyebab,” tambahnya.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Jaka Kardana, Kepala Departemen Sales Program dan Marcom Auto2000. Jaka berharap penjualan mobil di semester kedua tahun 2024 dapat menunjukkan hasil yang positif. “Kami berharap penjualan di semester kedua dapat tumbuh. Dalam dua bulan terakhir, penjualan cukup baik,” kata Jaka. Dia juga menyebutkan bahwa Auto2000 berhasil menjual 66 ribu unit mobil dari Januari hingga Juli 2024.
Sementara itu, Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), juga berharap bahwa Pilkada tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan pada penjualan mobil. “Pilkada bersifat lokal, sehingga kami berharap dampaknya tidak terlalu besar terhadap pasar kendaraan roda empat,” ujarnya.
Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan ekonomi dan potensi dampak dari Pilkada, para pelaku industri otomotif tetap optimis bahwa pasar mobil dapat terus berkembang.