Lintas Info Terpenting – Memperpanjang usia baterai HP telah menjadi salah satu perhatian utama pengguna smartphone. Dengan semakin intensifnya penggunaan ponsel untuk berbagai aktivitas, dari pekerjaan hingga hiburan, daya tahan baterai HP sering kali menjadi tantangan. Berdasarkan riset terkini, ada beberapa cara baru yang efektif untuk membuat baterai HP lebih awet dan tahan lama.
Salah satu penyebab utama baterai cepat habis adalah penggunaan aplikasi yang terus berjalan di latar belakang. Menurut riset terbaru, aplikasi seperti media sosial, pesan instan, dan layanan streaming dapat menguras daya baterai meskipun tidak sedang aktif digunakan. Para peneliti merekomendasikan untuk membatasi penggunaan aplikasi yang tidak terlalu penting atau mematikan aplikasi tersebut saat tidak digunakan. Selain itu, mengatur notifikasi yang diterima juga dapat membantu mengurangi beban baterai. Sebagai contoh, fitur push notification yang aktif secara berlebihan memicu aplikasi untuk terus bekerja di belakang layar. Dengan mematikan notifikasi untuk aplikasi yang kurang penting, pengguna bisa menghemat daya secara signifikan. Ini adalah langkah sederhana yang terbukti sangat efektif.
“Baca Juga : Project Green Light Solusi AI Mengurangi Kemacetan dan Polusi “
Suhu ponsel yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kesehatan baterai. Menurut penelitian terbaru, baterai lithium-ion yang umum digunakan dalam smartphone sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu optimal untuk menjaga baterai tetap sehat berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius. Jika suhu terlalu tinggi, terutama ketika ponsel digunakan saat pengisian daya, hal ini dapat merusak sel-sel baterai. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk menghindari penggunaan ponsel secara berlebihan saat sedang diisi daya atau menempatkannya di tempat yang sangat panas, seperti di bawah sinar matahari langsung. Sebaliknya, menjaga ponsel di tempat dengan suhu yang stabil dapat membantu memperpanjang umur baterai.
Banyak pengguna yang mengandalkan fitur otomatisasi kecerahan layar untuk kenyamanan, namun riset terbaru menunjukkan bahwa fitur ini bisa menguras baterai lebih cepat. Pengaturan otomatis yang terus menyesuaikan dengan lingkungan sering kali meningkatkan kecerahan layar secara berlebihan, terutama di ruangan yang cukup terang. Untuk mengatasi hal ini, para peneliti menyarankan agar pengguna menyesuaikan kecerahan layar secara manual dan mengaturnya pada tingkat yang cukup rendah namun tetap nyaman dilihat. Selain itu, penggunaan mode gelap (dark mode) juga terbukti dapat membantu menghemat daya, terutama pada layar OLED yang semakin banyak digunakan pada ponsel modern.
“Simak juga: Penawaran Terbaik Telkomsel dengan 5G di PON XXI 2024 “
Mode hemat daya atau power-saving mode bukanlah fitur baru, namun riset terbaru menunjukkan bahwa pengguna sering kali mengabaikan fitur ini hingga baterai berada pada level yang sangat rendah. Padahal, dengan mengaktifkan mode hemat daya lebih awal, kinerja ponsel dapat dioptimalkan tanpa harus mengorbankan pengalaman pengguna secara signifikan. Para peneliti merekomendasikan untuk mulai mengaktifkan mode hemat daya saat baterai mencapai 30%-40% dan bukan saat daya sudah mendekati habis. Ini dapat memperlambat penurunan daya baterai secara signifikan dengan mematikan fitur yang tidak diperlukan, seperti sinkronisasi otomatis atau animasi yang berlebihan.
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pengguna adalah meninggalkan ponsel terhubung dengan pengisi daya sepanjang malam. Menurut riset terbaru, pengisian daya yang terlalu lama dapat merusak baterai dalam jangka panjang. Baterai modern umumnya dilengkapi dengan teknologi yang menghentikan pengisian daya saat baterai mencapai 100%, namun, tetap terhubung ke sumber daya setelah penuh dapat meningkatkan suhu baterai dan merusaknya secara perlahan. Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti menyarankan pengguna untuk mencabut ponsel setelah daya mencapai 80%-90%. Memutus pengisian daya di titik ini terbukti membantu memperpanjang umur baterai dan mencegah penurunan performa yang diakibatkan oleh pengisian daya berlebihan.
Penggunaan charger yang tidak sesuai dengan spesifikasi ponsel dapat berdampak negatif pada baterai. Riset terbaru menemukan bahwa pengisi daya palsu atau berkualitas rendah bisa menyebabkan lonjakan daya yang merusak komponen baterai. Sebaliknya, charger yang dibuat oleh produsen ponsel atau yang bersertifikat memiliki pengaturan daya yang sesuai dengan kebutuhan perangkat, sehingga lebih aman digunakan. Pakar merekomendasikan untuk selalu menggunakan charger yang asli atau setidaknya berkualitas baik, terutama jika ponsel sering digunakan untuk aktivitas yang membutuhkan daya tinggi seperti bermain game atau menonton video dalam waktu lama.
Perangkat lunak baterai HP yang diperbarui tidak hanya menawarkan fitur baru, tetapi juga optimasi daya. Menurut penelitian terbaru, update perangkat lunak sering kali mengandung perbaikan pada manajemen daya baterai. Pengembang terus menyempurnakan cara kerja sistem untuk menggunakan daya secara lebih efisien. Karena itu, penting bagi pengguna untuk selalu memperbarui perangkat lunak ponsel mereka. Selain meningkatkan keamanan, pembaruan ini juga dapat memperpanjang daya tahan baterai, terutama pada ponsel yang telah digunakan dalam waktu lama.
Merawat baterai ponsel agar tetap awet membutuhkan kesadaran akan cara penggunaan yang tepat. Berdasarkan riset terbaru, beberapa langkah sederhana seperti mengoptimalkan penggunaan aplikasi. Menjaga suhu ponsel tetap stabil, dan memanfaatkan mode hemat daya dapat secara signifikan meningkatkan usia baterai. Pengguna juga disarankan untuk memperhatikan cara pengisian daya dan menggunakan aksesori yang berkualitas. Dengan mengikuti tips di atas, baterai ponsel dapat bertahan lebih lama dan pengguna bisa menikmati pengalaman menggunakan ponsel yang lebih efisien dan nyaman.