Lintas Info Terpenting – Dalam beberapa tahun terakhir, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi alat pembayaran digital yang semakin populer di Indonesia. Salah satu aspek paling menarik dari perkembangan ini adalah transaksi Quick Response Code (QRIS) yang mencapai Rp188,36 triliun. Angka ini menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat dalam menggunakan teknologi digital untuk melakukan transaksi harian mereka, terutama di sektor kuliner.
QRIS pertama kali diperkenalkan oleh Bank Indonesia sebagai standar pembayaran digital yang menyatukan berbagai penyedia layanan pembayaran. Hal ini membuat penggunaan QRIS lebih mudah bagi konsumen dan pedagang. Konsumen tidak perlu lagi repot memikirkan aplikasi apa yang digunakan karena semua layanan pembayaran terintegrasi melalui QRIS. Dengan semakin banyaknya pedagang yang menerima pembayaran melalui QRIS, transaksi digital di berbagai sektor pun mengalami peningkatan pesat. Sektor kuliner menjadi salah satu yang paling dominan.
“Baca Juga: Harta Karun Rp 11 M Jadi Rebutan, Warga Singapura Berburu “
Pada tahun 2024, transaksi menggunakan QRIS mencatatkan rekor sebesar Rp188,36 triliun. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, serta semakin mudahnya akses internet di berbagai wilayah. Transaksi digital melalui QRIS tidak hanya mencakup kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman, tetapi juga di sektor lain seperti transportasi, belanja pakaian, dan hiburan. Namun, belanja kuliner masih menjadi sektor yang paling besar kontribusinya. Dari data yang diperoleh, sebagian besar masyarakat menggunakan QRIS untuk pembayaran makanan dan minuman di restoran, kafe, serta gerai-gerai makanan di pusat perbelanjaan.
Belanja kuliner mendominasi transaksi QRIS karena berbagai alasan. Pertama, pembayaran melalui QRIS lebih praktis dibandingkan pembayaran tunai. Konsumen hanya perlu memindai kode QR dan transaksi selesai dalam hitungan detik. Kedua, banyak gerai makanan yang memberikan promosi menarik bagi pengguna QRIS, seperti diskon atau cashback, yang mendorong masyarakat untuk lebih sering menggunakan metode ini. Selain itu, pandemi COVID-19 yang mendorong perubahan gaya hidup juga turut mempengaruhi peningkatan transaksi digital. Banyak orang lebih nyaman melakukan pembayaran tanpa sentuhan, yang membuat QRIS menjadi pilihan ideal di masa pasca-pandemi.
“Simak juga: Investasi Korea Selatan Terhadap Indonesia Mencapai Angka 200 Triliun Sejak 2019 “
Pemerintah Indonesia, khususnya Bank Indonesia, terus mendukung adopsi pembayaran digital melalui QRIS. Pemerintah bahkan menargetkan agar seluruh wilayah di Indonesia, termasuk pelosok desa, dapat terjangkau oleh layanan QRIS. Ini dilakukan dengan memperluas jaringan pembayaran digital dan memberikan edukasi kepada pedagang kecil agar mereka dapat memanfaatkan teknologi ini. Dukungan pemerintah juga terlihat dari berbagai inisiatif promosi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong penggunaan QRIS secara masif. Salah satu bentuk dukungan ini adalah melalui kampanye nasional penggunaan QRIS di berbagai sektor bisnis.
Dengan pertumbuhan transaksi yang signifikan, QRIS diharapkan akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Penggunaan QRIS tidak hanya terbatas di kota-kota besar, tetapi juga mulai merambah ke daerah-daerah terpencil. Hal ini didorong oleh kemudahan penggunaan dan efisiensi pembayaran yang ditawarkan oleh sistem ini. Masa depan QRIS terlihat cerah, terutama dengan semakin berkembangnya inovasi teknologi di bidang pembayaran digital. Bank Indonesia bersama lembaga keuangan lainnya diprediksi akan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kecepatan transaksi melalui QRIS, sehingga memudahkan lebih banyak masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
Meskipun perkembangan QRIS terlihat sangat positif, ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi. Salah satunya adalah masalah keamanan transaksi. Seiring meningkatnya transaksi digital, risiko penipuan atau kejahatan siber juga meningkat. Oleh karena itu, perlu ada langkah-langkah pengamanan yang lebih ketat untuk melindungi konsumen dan pedagang. Selain itu, edukasi kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil, tentang pentingnya menggunakan pembayaran digital secara aman juga menjadi tantangan tersendiri. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, QRIS diharapkan dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi perekonomian Indonesia.