Lintas info terpenting – Menteri BUMN, Erick Thohir, tidak gentar menyambut kehadiran Starlink ke ranah bisnis PT Telkom dan PT Telkomsel.[1] Baginya, persaingan adalah bagian tak terpisahkan dari dinamika bisnis di era modern.[2] Menurutnya, kita dapat mengambil inspirasi dari kesuksesan BUMN di sektor perbankan yang mampu bertahan di tengah gempuran persaingan dari swasta maupun asing.
“Di industri telekomunikasi, persaingan memang sudah panas, dengan kehadiran pemain seperti Indosat, XL, bahkan wacana merger antara XL dan Smartfren. Starlink bisa menjadi penyelamat di daerah-daerah terpencil,” ungkap Erick usai pertemuan dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, pada Jumat (7/6/2024).
Meski demikian, Erick menegaskan bahwa setiap investasi asing yang masuk ke Indonesia harus memberikan kontribusi nyata bagi negara dan masyarakat.[1] Baginya, investasi asing tidak hanya soal uang, tetapi juga mengenai kewajiban membayar pajak, menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, dan perlindungan konsumen. “Kita harus mencegah lahan abu-abu yang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal negatif, seperti penyebaran konten pornografi,” tambahnya.
Erick menekankan pentingnya regulasi yang ketat untuk memastikan bahwa investor asing beroperasi sesuai dengan aturan yang berlaku.[1] Ini menjadi kunci untuk menjaga kepentingan negara dan masyarakat tanpa mengorbankan aspek perlindungan konsumen.
“Investasi asing memang diperlukan, tapi harus dalam batasan yang menguntungkan Indonesia. Kita tidak boleh menjadi pasar terus-menerus tanpa memperhitungkan kepentingan kita sendiri,” tandas Erick.
Erick juga terus mendorong PT Telkom dan PT Telkomsel untuk siap menghadapi revolusi teknologi, termasuk hadirnya Starlink.[4] Baginya, kehadiran Starlink bisa menjadi pemicu bagi Telkom dan Telkomsel untuk mempercepat transformasi dan inovasi.
“Potensi layanan internet melalui satelit langsung ke perangkat kita selalu ada. Meski butuh waktu untuk proses bisnis dan regulasi yang tepat,” jelas Erick.
“Baca: Pemerintah Berikan Hak Konsesi Tambang pada Ormas Keagamaan” [3]
Erick yakin bahwa Telkom dan Telkomsel memiliki kapasitas yang cukup untuk meningkatkan layanan internet bagi masyarakat.[2] Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya agar bisa beradaptasi dengan perubahan dan terus berinovasi.[4]
“Ini adalah kesempatan emas bagi Telkom dan Telkomsel untuk bersiap menghadapi tantangan masa depan. Mungkin suatu saat mereka juga bisa meluncurkan layanan serupa atau bahkan teknologi yang lebih canggih,” tambah Erick.
Erick juga menggarisbawahi peran krusial Telkom dan Telkomsel sebagai tulang punggung telekomunikasi Indonesia.[2] Baginya, memperkuat keduanya adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah untuk mendukung kemandirian industri dalam negeri.
“Telkom dan Telkomsel harus tetap waspada terhadap perkembangan teknologi dan negara harus memastikan bahwa industri lokal tetap terjaga,” pungkas Erick.[1]
“Simak: Jack Grealish Absen Dari Lapangan Hijau, Dicoret dari Timnas Inggris” [5]
[1] https://ekonomi.republika.co.id/berita/seprmy423/starlink-masuk-indonesia-erick-thohir-optimistis-telkom-dan-telkomsel-mampu-menghadapi
[2] https://www.antaranews.com/berita/2822753/erick-thohir-telkom-harus-mampu-kembangkan-kepemimpinan-teknologi
[3] https://kisahsantai.com/bisnis/keputusan-pemberian-konsesi-tambang-dari-pihak-pemerintahan-pada-ormas-keagamaan/
[4] https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/erick-minta-telkom-dan-telkomsel-bersiap-hadapi-persaingan/ar-BB1nNUFy
[5] https://kasihterbaru.online/2024/06/08/jack-grealish-absen-dari-lapangan-hijau-ke-pesta-ibiza/