Info Terpenting – Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa investasi dari Korea Selatan di Indonesia telah mencapai puncaknya dengan nilai mencapai US$ 14 miliar atau setara dengan lebih dari Rp 200 triliun sejak tahun 2019 hingga 2023. Pernyataan ini disampaikan dalam acara peresmian pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang pada tanggal 3 Juli 2024. Hal ini disampaikan melalui kanal YouTube Kementerian Investasi.
Bahlil juga menyoroti bahwa investasi terbesar dari Korea Selatan terfokus pada sektor hilirisasi. Dengan contoh nyata seperti proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten. Proyek ini melibatkan investasi sebesar US$ 3,9 miliar atau sekitar Rp 63 triliun. Bahlil menjelaskan bahwa proyek ini sebelumnya mengalami kendala, namun kini sudah mendekati fase penyelesaian dan akan memulai produksi pada bulan Maret.
Selain itu, pembangunan pabrik kaca milik PT KCC Glass Indonesia di Batang, Jawa Tengah. Juga menjadi bagian dari upaya hilirisasi investasi dari Korea Selatan. Bahlil mengungkapkan nilai investasi pabrik ini mencapai US$ 202 juta, dengan rencana memulai produksi pada bulan Agustus tahun ini.
Bahlil menambahkan bahwa Indonesia kini memasuki fase baru dalam investasi dari Korea Selatan dengan diresmikannya pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang oleh Presiden Jokowi. Proyek ini menelan investasi sebesar US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun, dan belum termasuk investasi untuk mobilnya. Menurut Bahlil, total investasi bisa mencapai antara US$ 11 hingga US$ 12 miliar. Hal ini menjadikannya sebagai investasi terbesar dalam satu ekosistem di Indonesia, dari baterai hingga mobil.
“Baca Juga: Mitsubishi Fuso, Kontribusi Industri Lokal dalam Memenuhi Kebutuhan Truk Tambang”
Bahlil juga menekankan bahwa investasi ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang signifikan. Termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan nilai tambah industri di Indonesia. Dengan adanya investasi ini, Indonesia semakin menunjukkan daya tariknya sebagai tujuan investasi utama di Asia Tenggara, terutama dalam sektor-sektor strategis seperti industri hilirisasi dan teknologi.
Peresmian proyek-proyek besar ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan investor asing terhadap potensi ekonomi Indonesia. Tetapi juga memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan. Serta menciptakan sinergi yang berkelanjutan dalam pengembangan industri dan ekonomi kedua negara.
“Simak Juga: Kreativitas UMKM Solo dari Limbah Kertas, Produk Berkualitas, Kirim ke Mana Saja!”