Masalah Pasokan Ikan Pempek Palembang Saat Lebaran
nfoterpenting.com – Masalah Pasokan Ikan Pempek di Palembang mengalami kesulitan mendapatkan pasokan ikan giling saat musim Lebaran. Kondisi ini terjadi hampir setiap tahun dan berdampak langsung pada produksi pempek. Para pelaku usaha mengaku harus mengurangi jumlah produksi karena ketersediaan bahan baku utama, yaitu ikan, sangat terbatas.
Ikan tenggiri dan ikan gabus menjadi bahan utama pembuatan pempek. Namun, saat menjelang Lebaran, pasokan kedua jenis ikan ini sering menurun drastis. Nelayan tidak banyak melaut karena memilih berkumpul bersama keluarga saat hari raya. Hal ini menyebabkan jumlah ikan yang masuk ke pasaran menjadi sedikit.
Selain itu, harga ikan giling juga melonjak tajam menjelang Lebaran. Salah satu pengusaha pempek, Ibu Lina, menyebutkan bahwa harga ikan tenggiri bisa naik hingga dua kali lipat. Kenaikan harga ini membuat pengusaha kecil kesulitan menjaga harga jual tetap stabil. Mereka terpaksa mengurangi jumlah pempek yang diproduksi agar tetap mendapatkan keuntungan.
Permintaan pempek justru meningkat saat Lebaran. Banyak perantau asal Palembang yang membeli pempek untuk oleh-oleh atau dikirim ke luar kota. Kondisi ini menciptakan ketimpangan antara permintaan dan ketersediaan bahan baku. Akibatnya, beberapa pengusaha tidak bisa memenuhi semua pesanan dari pelanggan.
“Baca Juga : Strategi Bengkulu Cegah Pendangkalan Alur Pelabuhan”
Beberapa pelaku usaha mencoba mengatasi masalah ini dengan menyimpan stok ikan giling sebelum Lebaran tiba. Namun, cara ini tidak selalu berhasil karena keterbatasan alat penyimpanan dan daya tahan ikan yang terbatas. Selain itu, kualitas ikan yang disimpan terlalu lama bisa menurun dan memengaruhi rasa pempek.
Dinas Perikanan setempat menyadari masalah ini dan mendorong pengusaha untuk bekerja sama dengan koperasi nelayan. Langkah ini bertujuan untuk menjamin pasokan ikan tetap tersedia sepanjang tahun, termasuk saat musim Lebaran. Namun, kerja sama ini masih belum berjalan optimal karena kendala distribusi dan komunikasi.
Krisis pasokan ikan giling ini menjadi contoh nyata tantangan dalam industri makanan berbasis hasil laut di Palembang. Pengusaha pempek berharap ada solusi jangka panjang dari pemerintah agar produksi mereka tidak terganggu setiap musim Lebaran. Mereka juga berharap ada regulasi harga ikan yang lebih stabil agar usaha kecil tetap bertahan.
Melalui masalah ini, masyarakat bisa melihat pentingnya manajemen rantai pasok dalam industri makanan tradisional. Dengan koordinasi yang baik antara nelayan, pengusaha, dan pemerintah, krisis seperti ini dapat dicegah atau diminimalkan.
“Baca Juga : Juru Parkir di THM Palembang Ditusuk 7 Kali oleh OTK”