Lintas Info Terpenting – Dokter Spesialis Gizi Rawat Inap Anak dari Rumah Sakit RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kiara Jakarta, Ariek Ratnawati, mengungkapkan bahwa sikap picky eater atau memilih-milih makanan pada anak dapat memberikan dampak negatif serius terhadap tumbuh kembang mereka. Memilih-milih makanan merujuk pada kebiasaan anak yang hanya mau makan jenis makanan tertentu secara monoton. “Jika anak hanya mengonsumsi makanan yang sama secara terus-menerus, ada risiko mereka kekurangan zat gizi yang seharusnya didapatkan dari variasi makanan lainnya,” jelas Ariek Ratnawati pada Rabu, 17 Juli 2024.
Ariek menjelaskan bahwa memilih makanan bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Termasuk kurangnya eksplorasi pada jenis makanan, masalah pada kemampuan makan atau gangguan sensorik lainnya. Faktor lingkungan juga dapat berperan; misalnya, orang tua yang tidak menyukai jenis makanan tertentu mungkin tidak memperkenalkan makanan tersebut kepada anak. Kondisi ini dapat membatasi variasi makanan yang diterima anak, sehingga mempengaruhi asupan gizi yang penting untuk tumbuh kembang mereka.
“Baca juga : Dampak Buruk Radiasi Tinggi Ponsel Bagi Kesehatan Manusia”
Menurut Ariek, kurangnya variasi makanan dapat mengakibatkan kekurangan vitamin dan mineral meski zat karbohidrat dan protein mungkin sudah terpenuhi. Jika anak hanya mengonsumsi nasi dan telur setiap hari tanpa buah atau sayur, mereka mungkin mengalami defisiensi nutrisi yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mereka. Akibatnya, anak bisa menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Untuk mengatasi masalah picky eater, Ariek menekankan pentingnya memperkenalkan makanan dengan variasi yang cukup secara bertahap. Ini melatih kemampuan makan anak dan memantau tumbuh kembangnya, termasuk berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, terutama pada anak di bawah dua tahun. Orang tua disarankan untuk menerapkan aturan makan yang konsisten, seperti jadwal makan dan minum susu yang teratur.
Ariek memberikan beberapa tips untuk orang tua dalam membantu anak mengeksplorasi makanan baru. Cobalah memberi makanan dengan tekstur atau rasa yang berbeda, atau menggunakan sendok yang berbeda untuk menyuapi. Untuk mengurangi stres saat makan, ciptakan suasana makan yang menyenangkan dengan bernyanyi atau berbincang. Pastikan anak makan dan minum sambil duduk dan minimalkan gangguan seperti gadget atau televisi selama waktu makan.
Ariek juga menjelaskan bahwa picky eater tidak hanya terjadi pada fase awal pengenalan Makanan Pendamping ASI. Tetapi juga dapat berlanjut hingga usia toddler, yakni antara 19 bulan hingga tujuh tahun. Jika anak hanya mengonsumsi kurang dari 15 jenis makanan, menunjukkan ketidaknyamanan dengan berbagai tekstur atau jenis makanan, atau mengalami tantrum saat berhadapan dengan makanan, orang tua disarankan untuk segera mencari konsultasi kesehatan. Ini penting untuk mengevaluasi status gizi anak dan mencari penyebab pasti dari perilaku memilih-milih makanan tersebut.
Dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengatasi picky eater. Serta memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
“Simak Juga : Menjelajahi Diet Bebas Gluten Apa yang Perlu Anda Ketahui”