infoterpenting.com – Penjualan hardware gaming di Amerika Serikat terus menunjukkan tren penurunan selama empat bulan berturut-turut hingga April 2025. Data terbaru dari lembaga riset Circana menunjukkan penurunan signifikan pada sektor ini, memicu kekhawatiran terkait daya beli konsumen dan kondisi ekonomi saat ini.
Circana mencatat bahwa seluruh kategori dalam industri game terdampak, mulai dari perangkat keras (hardware), aksesori, hingga perangkat lunak (software). Dibandingkan April 2024, penjualan pada April 2025 turun sebesar 8%, meskipun angka ini masih lebih baik dibanding penurunan tajam 25% pada Maret lalu.
“Baca Juga: Star Citizen Ditinggal Pakar Utama Pengembang Server”
Penjualan Hardware Capai Titik Terendah dalam Setahun
Pada April 2025, total penjualan hardware gaming hanya mencapai $186 juta. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan $203 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Secara akumulatif, penjualan perangkat keras sepanjang 2025 mengalami penurunan sebesar 28% dibanding tahun lalu.
Penurunan ini mengindikasikan bahwa pasar hardware gaming di Amerika sedang mengalami pelemahan cukup serius. Meski berbagai faktor eksternal memengaruhi pasar, data ini menyoroti adanya penurunan minat atau kemampuan konsumen untuk membeli perangkat gaming baru.
PlayStation Masih Memimpin, Meski Ikut Terdampak
PlayStation tetap menjadi konsol terlaris di pasar Amerika, meski mengalami penurunan penjualan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Konsol buatan Sony ini masih mampu mempertahankan dominasinya, meskipun tidak luput dari dampak penurunan pasar secara umum.
Situasi ini menunjukkan bahwa brand kuat seperti PlayStation masih memiliki daya tarik tersendiri di mata konsumen Amerika, meskipun tekanan ekonomi mulai terasa di seluruh segmen.
Penurunan Drastis Terjadi pada Nintendo Switch
Nintendo Switch menjadi konsol dengan penurunan paling tajam, yaitu sebesar 37% pada April 2025. Penurunan ini berlangsung sejak Februari dan diperkirakan akan berlanjut hingga rilis generasi penerusnya, Switch 2, yang dijadwalkan hadir pada Juni 2025.
Banyak pihak meyakini bahwa penurunan ini merupakan fase transisi menjelang pergantian produk. Masyarakat kemungkinan menunda pembelian karena menantikan kehadiran Switch terbaru. Selain itu, spekulasi mengenai fitur baru yang lebih canggih pada Switch 2 turut memengaruhi keputusan konsumen untuk menahan diri. Para analis juga menyebutkan bahwa Nintendo tampaknya sengaja mengurangi pasokan unit lama untuk mengalihkan fokus ke peluncuran produk baru tersebut.
“Baca Juga: Xiaomi 15S Pro & Pad 7 Ultra Usung SoC Xring O1″
Xbox Jadi Satu-Satunya Konsol yang Tumbuh Positif
Di tengah penurunan industri, Xbox mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 8% pada April 2025. Lonjakan ini menandakan adanya peningkatan kepercayaan konsumen terhadap produk Microsoft, di saat pesaingnya justru mengalami penurunan.
Pertumbuhan ini juga menjadi sinyal positif bagi Microsoft untuk memperkuat posisi mereka dalam persaingan konsol, terutama saat industri mulai memasuki fase pemulihan. Selain itu, keberhasilan Xbox didorong oleh strategi pemasaran yang agresif dan bundling produk yang menarik, termasuk penawaran layanan berlangganan Xbox Game Pass. Layanan ini memberikan akses ke banyak game dengan biaya bulanan yang lebih terjangkau, sehingga semakin menarik bagi gamer yang ingin mendapatkan nilai lebih. Microsoft juga terus meningkatkan kualitas hardware dan pengalaman pengguna, yang membantu memperkuat loyalitas pelanggan mereka di pasar Amerika.